Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Mengelola Sumber Daya Air Tak Semudah Menuang Air Galon

Gambar
Mengelola Sumber Daya Air Tak Semudah Menuang Air Galon 🆂🅴 Banyak yang membayangkan mengelola sumber daya air untuk kebutuhan air minum, irigasi, peternakan, perikanan, industri dan jasa semudah membagi air galon untuk membuat kopi. Tidak sesederhana itu bestie. Banyak faktor harus dipertimbangkan. Ada kebutuhan para pengguna air yang beragam, budaya turun temurun, pencemaran, sampah sungai, sedimen waduk, hilangnya daerah tangkapan air di hulu dan tentu saja ketersediaan air. Bagaimana jika ketersediaan air tidak cukup?  Pulau Lombok di provinsi Nusa Tenggara Barat adalah salah satu contoh terbaik pengelolaan air di Indonesia. Kebutuhan air di pulau Lombok mencapai  4,4 miliar meter kubik pertahun. Prediksi ketersedian air di pulau Lombok tahun 2020-2021 berada di kisaran 2,5 miliar kubik. Jumlah itu sudah dikurangi beberapa pengurang seperti hujan yang turun di muara dan DAS efektif. Ada selisih besar antara ketersediaan dan kebutuhan air.  Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Satu (

Singularitas & Transhumanisme

Gambar
Singularitas & Transhumanisme 🆂🅴 Kalau urusannya ngomong di pentas perpolitikan, sembarang orang bisa ikutan. Kelihatannya mudah dan menyenangkan karena memberi porsi persamaan hak yg amat sangat terpelajar eh demokratis. Namun kenyataannya sangat sulit menemukan solusi, justru karena semua bisa ngomong. Selain ditingkahi polah yg bias dan irasional. Jauh lebih mudah menemukan jawaban di fisika atau matematika, karena hanya orang tertentu yg bisa merumuskan. Ini bukan diskriminasi tetapi priveleges kepada manusia yg mengoptimalkan kapasitas otaknya.  Ambil contoh ketika Tony Stark (Komik Marvel) ngomong tentang eigenvalues atau inverted Möbius strips (pita Möbius terbalik) dalam Avenger End Game. Mayoritas menerima meskipun secara teori keduanya sangat lemah atau terlampau jauh untuk menjelaskan perjalanan waktu. Hanya sedikit orang yg mengkritisi hal tersebut dan karena hanya 'sedikit orang' yg terlibat lalu lalu didekonstruksi oleh penganut FE sebagai otoritas rezim pen

Dua Sisi Struktur

Gambar
Dua Sisi Struktur 🆂🅴 Baik Durkheim atau Marx pernah bilang kalau struktur masyarakat cenderung totaliter dan deterministik terhadap perilaku individu. Dalam keseharian struktur bersifat menghambat individu. Oleh Marx, struktur dihubungkan dengan penguasa cq pemodal cq borjuis dan menggunakannya untuk mengontrol individu. Marx lalu merumuskan landasan filosofis-politis bagi objek struktur untuk mengatasi jebakan-jebakan yang dibuat struktur cq penguasa. Repolusi . Maaf orang Sunda tidak bisa  ngomong 'v'. Namun kata Giddens, di dunia modern struktur bukan cuman punya kemampuan represi. Struktur juga punya kemampuan memberdayakan. Keduanya saling melengkapi, dimana kekakuan eh keteraturan struktur punya ruang inisiatip dan kreatipitas bagi seseorang dan memberikan kebebasan bagi seseorang di dalam struktur. Mbulet ye? Sederhananya ada ruang kebebasan yang sangat terbuka bagi seseorang dalam struktur dunia modern. Karenanya setiap tindakan aparatus struktur yang memangkas ru

Pertempuran Nuansa

Gambar
Pertempuran Nuansa 🆂🅴 Nuansa ngupi malam di Cafe Nusantara rada berbeda. Sebelumnya tempat ini menyajikan layanan hangat, individualis dan cenderung rodo saru . Standarnya tinggi. Peralatan, bahan dan seluruh pasokan food & beverage -nya diimport langsung dari negaranya uncle sam dan satelitnya. Belakangan memang beberapa bahan dipasok dari dalam negeri. Tetapi standarnya  terlanjur amriki dan tetap dipasok  pengusaha yg menyenandungkan Metallica. Tapi malam ini, nuansa western yang rada ngoboy itu diganti gesekan Guzheng (古筝)oriental. Warna merah memenuhi dekorasi ruang. Baju pramusaji juga merah dengan tambahan aksentuasi berupa belahan sepaha. Wow... piye rek ? Suasananya ngeseks . Hebatnya menu²-nya juga bertansformasi menjadi oriental. Namun ada satu yg tidak berubah. Harga di daftar menu tetap selangit. Seperti sebuah restoran yg memberi harga tidak sesederhana namanya. Bagi manajemen, konsumen tetap konsumen yg melanggengkan bisnis mereka. Tidak pernah ada rumus pengusa

Masih tentang Ruang

Gambar
Masih tentang Ruang 🆂🅴 Pernah di suatu siang saya ngobrol sama Pakdhe Herblang , Uyung Mahagenta , Iman Saung dan Wawan Item. Mereka punya kepakaran di bidangnya masing². Uyung adalah master mindnya grup musik Mahagenta. Pakdhe Herblang adalah salah satu penggagas kampung in the Garden di Sawangan Depok dan salah satu inisiator wilayah tersebut menjadi tempat penjualan pepohonan. Wawan item dan Imam Saung adalah praktisi tumbuhan yang banyak membuat inovasi di pertanian.     Kata Pakdhe Herblang, banyak yg bicara toleransi, ngomongin keberagaman, tapi tidak menyediakan ruang² publik sebagai 'ajang' untuk menguji tafsir masyarakat ttg toleransi dan keberagaman, "Jelas itu hanya dilakukan orang sakit," ucap seseorang. Kapitalisasi ruang dalam bentuk cluster-cluster perumahan, bisnis, akademis, politis, budaya sampai agamis membuat orang cenderung membatasi pandangannya pada sekat dimana dia berada. Sialnya keterbatasan cara pandang itu juga dipakai untuk melihat bahka

RTH Rasa Taman Kota dan Alun-alun

Gambar
RTH Rasa Taman Kota dan Alun-alun 🆂🅴 Ideasi pemerintahan kota membuka ruang terbuka hijau dengan aksentuasi taman kota dan alun-alun, mesti diapresiasi tinggi. Betapa tidak, ketika mayoritas kota/kabupaten di Indonesia kesulitan menambah ruang-ruang hijaunya, kota di pinggiran Ibukota ini membebaskan lahan untuk RTH. Di tengah kota pula. What a nice surprise -lah pokoknya. Rupanya ketika ditelusuri, ada komitmen politik dari pemimpin wilayah untuk menambah ruang-ruang hijau kota. Pembangunan pun dilakukan. Segenap kebutuhan infrastruktur dibangun yang nantinya untuk memanjakan masyarakat. Tempat yg menyajikan peluang kebebasan berekspresi untuk generasi muda sampai pilihan rekreasi murah bagi setiap keluarga. Sebuah alternatif selain pertokoan yg preferensinya melulu kapital. "Ada lapangan futsal, panjat tebing, trak joging, sepeda, dll. Pokoknya keren dah," kata  warga yg sempat mengintip ke lokasi pembangunan. Menurut dia, alangkah kerennya jika kemudian lahan seluas itu

Segawon

Gambar
Segawon 🆂🅴 Pernah di suatu masa, embah cerita kalau segawon, bahasa jawa dari anjing, diberi kelebihan membaui mahluk halus, jin, sampe orang jahat. Cerita itu terhunjam dalam² di sanubari. Sejak saat itu, setiap malam kuping selalu memperhatikan gonggongan anjing. Lolongan panjang dengan nada menyayat, ada makhluk halus lewat. Gonggongan galak bertubi-tubi, ada orang asing. Gonggongan dari segala arah, ada garangan lagi ngincer ayam. Tetapi itu dulu, ketika kisah diceritakan oleh orang yg kita percaya dan cinta tanpa bertanya. Saat ini, orang cenderung mengganggapnya dongeng tanpa fakta. Sampai Akiko Takaoka dari Kyoto University merilis hasil riset, yang menunjukkan kemampuan alami anjing untuk mengendus orang jahat. Simbah dulu menggambarkan bukan sekedar penciuman, tetapi gabungan antara indera dan naluri yg amat sangat peka menangkap gelombang negatif niat dari orang jahat. Melihat sepak terjangnya, bukan tak mungkin jika kemudian KPK, tanpa sepengetahuan umum, mempelajari kema

Lakara

Gambar
Lakara* 🆂🅴 Kampungku tidak memiliki warisan budaya religius. Tidak ada tabliq akbar atau majelis taklim saat itu. Meski ada mushola, namun selalu sepi. Tidak ada pengajian anak-anak, ibu-ibu atau bapak-bapak. Hanya beberapa gelintir orang sholat setiap kalinya dan jumlahnya agak banyak ketika hari Jumat tiba. Kampung kami multi agama. Ada gereja di kecamatan. Kuil pemujaan di dekat kali. Juga sesajen di lumpang batu, pohon beringin, depan regol, gerbang kuburan, perempatan, depan rumah sampai pinggir kali. Ada pagar semen di pinggir kali kecil di luar desa. Pagar pendek itu dinamai “buk”. Entah dari mana asal sebutannya. Setiap sore 'buk’ menjadi tempat bertemu, mengobrol atau sekedar menghabiskan sore. "Tadi ada orang meninggal tertabrak truk di Malvinas. Sedang apa di sana, ‘berenang’?" tetanggaku pak Tua memulai. Kata 'Malvinas' memiliki hubungan hitam dengan intonasi yang diletakkan pada kata 'berenang'. Ada apa?   Aku baru kelas 4 SD. Kata 'bere