Ruang: Pengukuh eksistensi Manusia


Ruang: Pengukuh eksistensi Manusia

🆂🅴 Sebagai jiwa yg memiliki jasad, manusia membutuhkan ruang untuk kelangsungan hidupnya. Anasir-anasir ruang memungkinkan manusia melakukan aktivitas mendasar dalam hidup.

Ruang sebagai wilayah manusia melakukan interaksi dg sesama, alam dan lingkungan untuk bernafas, makan, merasakan sensasi, berinteraksi, beradaptasi dan berkembang biak.

Relasi antar manusia dan alam dalam ruang yg berdaulat akan menjadi panggung dan sarana untuk mengartikulasikan empati, simpati, kasih sayang, sampai keberagamaan. Panggung dan sarana yang mewadahi seluruh proses kreatifitas sekaligus transendensi.

Hasil interaksi akan menghasilkan toleransi, gotong-royong, sampai keadilan. Memproduksi lingkungkan yang bersih, menghindari bencana, sampai memberikan kualitas udara yang sehat.

Kedaulatan ruang inilah ajang sesungguhnya dari pelaksanaan seperangkat konsep nilai keberagamaan dan kemanusiaan. Ruang-ruang pertapaan manusia sebagai tempat beribadah sekaligus jembatan yang menyeberangkan kesalehan pribadi kepada kesalehan sosial.

Karenanyalah kedaulatan ruang menjadi mutlak perlu. Tanpanya akan sangat sulit bagi manusia untuk secara mandiri mengukuhkan eksistensinya sebagai mahluk yg menerima mandat dari Tuhan sebagai 'pengelola bumi'. Karena kemandirian atas ruang akan sangat menentukan kualitas hidup dan tanggung jawab manusia.

Ketika konsep kedaulatan ruang digabungkan dengan waktu, kita akan mendapati bahwa dalam Islam, seseorang sangat dianjurkan untuk memanfaatkan waktu dan senantiasa berbuat baik kepada orang lain, saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Sebuah pembacaan terhadap waktu dalam ruang kebersamaan, mengisinya dengantindakan saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Memuliakan ruang-ruang relasi intersubjektivitas, antar manusia dan alam.

Petunjuk mendasar agar manusia terhindar dari kebodohan, kezaliman, dan tentunya penguasaan ruang atas nama kapital.

Pengasinan, Depok 
SeBa
3 Maret 2018

Foto: JSinung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dosen vs Mahasiswa

Lakara

Hanya Penggalan