Akhir Momentum


Akhir Momentum

🆂🅴 Ada keingintahuan yg dalam tentang ujung dari momentum saat ini. Akankah melayang seperti udara dan menerbangkannya kemana suka? Atau seperti emosi yg meledak-ledak lalu padam dan meledak kembali. Tidak ada transendensi. Tidak ada pengabdian. Tidak ada harapan.

Pasrah dan gelora hidup bergantian menguasai semangat. Saling memberikan penafsiran makna hakiki tentang  perubahan yg dekat. Melekatkannya dalam setiap ujung mimpi di tidur siang dan memanenkan letih di ujung malam.

Hanya ada satu pemilik pengetahuan tentang esok. Luasnya bahkan air lautan pun takkan sanggup menuliskannya, apalagi setetes darinya. Tp yg setetes itu memabukkan manusia dan menjadikannya sebagai senjata u. memproklamasikan diri sbg eksistensi. Kemilau mentari kalah dari kesombongan.

Hanya ada satu pemilik pengetahuan tentang esok. Luasnya bahkan lautan pun tak sanggup menuliskannya, apalagi setetes darinya. Daun jatuh karena mandat. Kesombongan mematikan cahaya.

Karena normal adalah anomali, para komprador elit mengedit 'new normal' sebagai proposal untuk esok hari.

Tragedi, resolusi atau revolusi? 

SeBa

Foto: Dokumentasi Pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dosen vs Mahasiswa

Lakara

Hanya Penggalan