Munajat
Munajat
🆂🅴 Gus Baha luar biasa saat mengatakan ikhlas tidak bisa berangkat dari syari'at. IKhlas mesti berpijak di atas hakikat. Hakikat manusia dijadikan ada, dipinjemin fisik, difasilitasi alam sbg tempat, bahkan ruh, semua adalah milik-Nya.
Ikhlas tidak bisa berangkat dari syari'at. Dia mesti berpijak di atas hakikat. Hakikat menghilangkan aku yg berkehendak. Sehingga saat bermunajat (berbisik mesra) 'inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin', itu merupakan deklarasi dari ketidakberdayaan.
Sungguh memalukan kalo mengklaim keputusan beribadah karena diri sendiri. Malu²-in juga ketika semua sudah diberi, difasilitasi tetapi masih saja mematerialisasi peribadatan.
Di atas semuanya, Gusti Maha Lembut. Dia berikan Rahmat lagi dan lagi sekaligus menutupi rasa tak tahu malu hambanya dengan membuka pintu lebar² untuk meminta...hanya kepada-Nya. Karena toh, bukan karena sholat sempurna atau doa yg bersungguh-sungguh yang membuat hajat kita terkabul. Kabulnya doa dan ampunan diberikan karena Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pemberi. Karena Allah Maha Pengampun-lah dosa kita berguguran. Bukan karena apa yang kta lakukan.
Ya Alloh, letakkanlah di hatiku pengharapan (hanya) kepada-Mu. Pupuslah harapanku kepada selain-Mu sehingga aku tidak berharap kepada selain Engkau..
SeBa
Foto: Koleksi pribadi

Komentar
Posting Komentar