Realitas


Realitas

🆂🅴 Menelusuri realitas menggunakan pengetahuan inderawi dan rasional yg didapatkan melalui prinsip² logika terkadang tumpul untuk memahami Keagungan dan Kebesaran Pencipta. Indera hanya melakukan pencerapan realitas yang kadang - bahkan seringkali-  tidak bermakna meskipun memiliki keinginan kuat untuk menjadikannya tambahan bahan baku keyakinan.

Masih dibutuhkan tambahan informasi untuk menyeberangkan nafsu yang pada awalnya terpuaskan oleh keindahan, kenyamanan, kelezatan dst menjadi rasa kekaguman dan ketundukan.

Logika bahwa keberadaan ilmu ada di perut yang lapar tentunya bukan informasi populer di komunitas yg mensyaratkan makan bergizi tiga kali sehari. Sulit juga untuk memahami kecukupan harta ada pada penerimaan dan syukur, atau keberkahan dari setiap suap makanan yg dimasukkan mulut adalah rasa syukur. Bukan sekadar logika yg menata pengetahuan inderawi, pengetahuan primer atau sekunder. Ini persoalan rasa yg disusuri  melalui penalaran di wilayah Rahmat.

Foto nyomot di gugel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dosen vs Mahasiswa

Lakara

Hanya Penggalan