Logika Benturan
Logika Benturan
Mereka pusing tujuh keliling, ini umat Islam satu perang yang lain ngikut. Padahal kan mereka biasanya adem ayem saja. Lha ini kompak banget ikutan perang. Perang kok ikutan..ha..ha.., entah kalo sekarang?
Snouck menawarkan solusi jitu buat pemerintah kala itu. Pintarkan umat Islam! Beri mereka pendidikan modern. Lalu lahir politik Etis (terlepas dr kontroversi pelaksanaan yg ga bener ato apalah), kebijakan ini membelah umat dengan dikotomi modern dan tradisional.
Pertentangan dimulai dengan banyaknya tradisi muslim kultural yang dikritisi habis muslim modern. Semakin menjadi-jadi ketika segala penisbahan bid'ah, kurafat dan tidak masuk logika ditempelkan. Muslim tradisional tidak terima dan membalas. Tidak mungkin melawan tudingan² kaum modern kalau mereka tidak berhimpun dalam sebuah perkumpulan.
Karenanya di Indonesia perkumpulan (organisasional) kelompok modern lebih dulu ada sebelum perkumpulan tradisional. He..he..urutannya kan, semestinya tradisional dulu baru modern. Tapi itulah Indonesia!
Logika pertentangan itu masih bertahan sampai hari ini. Meskipun dalam batasan yang semakin melebar dan menipis ari. Semakin sumir tetapi semakin merasuki seluruh sisi kehidupan. Karenanya akan sangat sulit menyatukan umat dalam satu langkah besar perjuangan. Mereka adalah pemuja kesakralan beragama versi mereka sendiri, kata Arkoun.
Dan Snouck tertawa geli di kuburnya...hihihi..
Seba
Depok, 2020
Foto: Historia.id
Komentar
Posting Komentar